::SUKAINAH AL HUSIN::

SERIKANDI 2

Menyoroti perjalanan perjuangan serikandi-serikandi Islam yang tegar di medan perang demi agama yang suci.  Di hatinya penuh semangat pahlawan yang akan sentiasa mekar menebar wangian kelopaknya di jiwa setiap muslimah sejati. Amin


SUKAINAH AL HUSIN
Karbala!  Satu lagi medan menguji kukuhnya hati wanita syurgawi.  Debu dan rimbun rebut pasir sebenarnya ujian yang harus ditempuhi denga nyawa dan air mata.

                “Kesatlah air matamu wahai anakku.”
                “Ayah..”
                “Kepergianku daripadamu terlalu panjang..”
                “Tapi..”
                “Simpanlah sedikit air matamu untuk hari esok kerana hari esok itu tidak jauh.”

Perempuan yang pandai bersyair dan bebat di dalam bidang sastera itu mendiamkan diri sejenak.  Di renung jauh ke dalam mata ayahnya yang ditabiri peluh perjuangan dan rembesan air mata.

                “Kau tak gentar dengan tajam mata pedang musuh?”
                “Tidak!”
“Kau ingat dengan syairmu akan dapat menewaskan musuh?”
“Kalau Allah qadakan permintaanku, insyaAllah.”
“Kau lihat gugurnya ayahmu?”

Dia menganggukkan kepalanya beberapa kali.

                “Kau tak gentar untuk hadapi mereka?”
                “Yang aku gentar adalah ketidaksempurnaan janjiku terhadap Allah..”

Sahabat hanya mendiamkan diri.  Di renung jauh ke dalam wajah sahabat bermata pahlawan dan penyair itu.  Biarpun ada kesedihan dan Kristal duka di wajah itu namun sahabat yakin.  Satu waktu kemenangan tetap berada di pihak Islam.

                “Akan aku jadikan guguran itu satu wadah perjuanganku,” janji penyair.

Sahabat diam.  Diperhatikan panah yang berada di tangannya.  Ternyata ada darah di panah tersebut.  Barangkali darahnya yang menitis menimpa bilah-bilah panah yang tajam meruncing di dalam genggaman tangannya atau barangkali juga panah itu dikutip di medan pertempuran.
Ayahandaaa!  Sesungguhnya orang yang seperti cahaya, yang menerangi segala-gal, telah terbunuh di Karbala, dan tubuhnya tidak dikuburkan, dahulu engkau laksana gunung, yang aku berlindung kepadanya, dan dalam agama, siapa lagilah yang akan mengambil berat, kepada anak-anak yatim dan para peminta, siapa lagilah, yang menyediakan tempat berlindung kepada orang miskin yang tidak berdaya.
Sukainah Al Husin! Sastera dan sayu syairmu rimbun dalam dada pejuang Islam yang syahid di Karbala.-Hashim Latiff

Comments

Popular posts from this blog

HLOVATE :)

::Cintaku buatMU:::

Fedtri Yahya & Gajet